Selamat datang di Kawasan Penyair Jambi Terima kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 14 Oktober 2007

Iif Ranupane


Iif Ranupane

(Jambi)

Lahir di Kota Brebes. Awal decade 80 an, sarjana Agronomy ini bersama seniman Jambi mendirikan Teater Bohemian (1987). Menulis esei, artikel budaya, ekonomi, dan politik di beberapa media. Beberapa antologi puisi bersama seperti Riak-Riak Batanghari (1988), Percik Pesona (1992), Jejak (Kumpulan Penyair Sumbagsel, 1993), Muaro (1995), Sajak-Sajak Refleksi Setengah Abad Indonesia Merdeka (1995), Ode (Sajak-Sajak Reformasi Penyair Sumbagsel, 1988), Disamping bidang sastra yang ia geluti, awal 1992 bersama Wiro A.Sanie mendirikan Musik Kamar, dan tahun 1994 disamping mengajar musik, dengan beberapa pengamen jalanan ia mendirikan Ndeso, sebuah kelompok musik balad yang aktif pentas sampai akhir tahun 2000. Pada tahun itu pula menjadi ketua umum Oi pusat, suatu Organisasi massa yang menghimpun para fans Iwan Fals di seluruh Indonesia. Mulai Agustus 2005 membentuk Sekte Balad yang mengiringinya pameran dan pentas keliling Oratorium Puisinya ke beberapa kota di Indonesia. Salah satu puisinya :

Jarak Ruang dan Waktu


tiba tiba aku melesat menembus dan menembus tegak lurus dengan mengabaikan resiko berhenti dengan kecepatan ribuan juta tahun cahaya bahkan lebih jangankan uranus atau nepturnus pluto pun sudah aku lewati hingga aku tak lagi melihat adanya warna dan cahaya seperti di bumi sementara cahaya matahari pun sudah hilang dari pandangan fungsi dan keperkasaan panasnya matahari tak lagi berpengaruh apa apa matahari hilang keberadaannya matahari tak kuperhitungkan lagi


entah berapa ribu juta jarak galaksi telah aku lewati entah berapa ribu juta waktu ke waktu telah aku tinggalkan entah berapa ribu juta ruang atmosfir telah aku jelang ketika aku memandang jauh ke belakang mataku tak menemukan sesuatupun yang kumengerti bumi matahari dan seluruh planet yang mengelilinginya hanya tinggal dalam ingatan sementara aku masih terus melesat menembus dan menembus tegak lurus dengan mengabaikan resiko berhenti dengan kecepatan ribuan juta tahun cahaya bahkan lebih meski telah begitu jauh aku melesat belum juga aku temukan batas akhirmu batas jarah ruang dan waktu

wahai jarak ruang dan waktu dimanakah titik awal dan akhirmu apakah engkau menempati dan melewati segala yang ada dan segala yang tak ada menembus gugusan tata surya alam semesta apakah engkau diciptakan tuhan sama sepertiku mahluk dan benda benda fana lainnya berawal dan berakhir aku terkungkung dalam kefanaanku di balik satu atmosfir selalu ada atmosfir yang lain meski aku telah menembus dari satu lapisan

atmosfir ke lapisan atmosfir yang lain ternyata aku masih berada di dalam aku tak pernah bisa ke luar aku terkungkung dalam keterasingan

dengan kedua telapak tanganku aku hanya bisa bersujud perlahan kutarik nafasku dalam dalam sayup aku mendengar bisikan yang datang entah dari mana sedikitpun aku tak sanggup memahami maknanya sementara batinku masih terus bertanya tanya dimana batas jarak ruang dan waktu yang tak berawal tak berujung dan tak berkesudahan itu dengan kedua telapak kakiku ternyata aku harus berjalan bukan seperti burung yang terbang ke gigir cakrawala atau menyelam seperti ikan ke dasar lautan tapi berjalan seperti manusia membebaskan kegelapan dan segala keraguan dengan mata hatiku perjalanan adalah padang tanpa batas tuju dengan iman dan keyakinanku aku akan terus berjalan menuju rabbMu

199

7 komentar:

Demian Syah mengatakan...

klo ngga salah pernah pinya band namanya "ndeso"?

andiniosamaleideniputri mengatakan...

Seniman sejati......sahabat yang tak pernah terlupakan ......maju terus berkarya teruss ! (Khair Syurkati, Makassar SULSEL)

Unknown mengatakan...

Teruslah Berkarya asal jangan nelawan Aqidah dan Da-wah dan Iman

Gigih trenggono mengatakan...

Iya benar, maaf anda siapa ya? Trm ksh atas atensinya

Gigih trenggono mengatakan...

Trm ksh atas motivasi dan atensinya. Maaf kalau boleh tau anda siapa ya

Gigih trenggono mengatakan...

Trm ksh atas motivasi dan atensinya ya, maaf kalu boleh tau anda siapa ya

Gigih trenggono mengatakan...

Trm ksh sahabatku atas dorongan semangatnya salam utk keluarga dan teman teman di sinjai