Selamat datang di Kawasan Penyair Jambi Terima kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 14 Oktober 2007

Muhammad Husyairi


Muhammad Husyairi

(Jambi)

Lahir di Muara Sabak, 17 September 1973. Manuskrip sendiri: Lepas (1995), darah (1996), Rekontruksi (1997), Surat Cinta Lelaki Terakhir Sehabis Berjanji (2004), Kabar Dari Jendela Basah (2004). Pernah hampir kuliah di Unja (Kimia), STSI Padang Panjang (Teater), STSI Bandung (Teater). Telah membacakan sajak-sajaknya diberbagai kota di Indonesia, diantaranya: Medan (TBM, 1998), Padang (TBP, 1996), Riau (Dang Merdu, 1996), Jambi sekitarnya (1995, 1997, 2004) Palembang (RRI, 1998), Bengkulu (T. Andung, 2004), Lampung (TBL, 1998), Jakarta (PDH, 2000), Semarang, Magelang (Asrama ABRI, 1998), Yogyakarta (ISI, 2002), Surabaya (Dolly, 2001), Bandung (STSI 1999, Rumah Nusantara 2004), Indramayu (SMU 2, 2004), Plores (Ruteng, 2000), Palu 1995, Kalimantan (Bukit Rawi, 1995), dan desa-desa kecil lainnya di Indonesia. Pekerjaannya; Menulis Artikel, Essei budaya dan karya sastra. Pernah dipublikasikan di media daerah dan Jakarta, anataranya : Jambi Ekspress, Posmetro, Kompas,Republika, Singgalang dan lain-lain. Pernah menjadi kolumnis di media harian Jambi Independent. Sutradara teater Oranye, Mengasuh Komuni Sastra Ce’gu, serta penulis lepas. Sekarang kolomnis diharian Pos Jambi. Salah satu puisinya :

Pacarku Hans
: dalam kenangan Hamid Djabar

pacarku sudah sore di puri dua
dekat simpang rimbo terminal baru
jalan pulang yang kelelahan, hasrat kita
telah jadi berita kepergian, dari koran pagi
aku berangkat dengan airmata
sesore ini, jalan pulang seperti lelaki asia
berjalan dalam keremangan lampu taman
dan pohon-pohon kering, langkah kita yang tertunda

pacarku amarah dan kesedihan perempuan melayu
cara cinta yang menakutkan dalam sebuah perjalanan
pulang dan pergi seperti diam, di pemberhentian
kita kenal peristiwa barisan kaki pucat
pada malam naas itu ; satu sajakmu melambai, tubuhmu
bergetar seperti lelah, hans di sana. anak sulung yang
kecewa di matamu.
hans berarti hidup di negeri penjajah, pacarku

sejarah taman ini, sebuah terminal baru dengan keberangkatannya

Jambi, 2005

Tidak ada komentar: